Selasa, 17 Maret 2020

Lembayung senja mulai mendaki malam. Terlihat dari suryakanta mata semua orang, bahwa mentari tampak malu-malu untuk turun dari singgasananya sementara sebelum menjelma kembali menjadi arunika di esok hari. Sampai akhirnya, sang swastamita telah sempurna tenggelam dan terganti oleh selimut alam beserta pasukannya; rembulan yang elegan, dan bintang yang berkelip tiada bosan. 
Biasanya, saat-saat ini lah, rindu oleh bayangmu begitu menyesakkan. Harus aku sampaikan, dalam merindumu, selalu ada selarik cita dan seulas cinta yang selalu ingin aku bagi padamu. Hanya saja, waktumu tak lagi ada untukku. Jadi malam ini, aku titipkan kembali ribuan rindu kepada bintang di atas sana. Siapa tahu kamu disana sedang bosan, kemudian mampir pada kekuasaan bintang dan akhirnya rinduku tersampaikan. Yahh, setidaknya kuharap begitu.
7.7.19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sektet; Harapan

Dari sajak yang telah terlukis Kusisipkan setumpuk arti yang berlapis Pada jantung yang mendegup lasak Selarik cita telah terbawa oleh ha...