Selasa, 17 Maret 2020

Pergi

Kamu harus tahu bahwa ketika kamu melakukan sesuatu seharusnya kamu sudah memikirkan resikonya, iya kan? Tetapi ada banyak hal yang kamu lakukan, terus lakukan, padahal kamu tahu itu hanya sia-sia.
Aku tahu itu hak mu untuk melakukan segala sesuatu tentang hidupmu. Tapi masih ada banyak hal yang bisa kamu lakukan selain melakukan hal yang sia-sia. Kamu harus bahagia, kamu harus damai. Kamu harus berhenti melakukan sesuatu yang tidak pasti, yang membuat hatimu patah terluka.
Hatimu mudah rapuh. Jauh lebih rapuh dari yang kamu tahu. Ia tidak sekuat baja. Kamu tahu itu, dan yang kamu lakukan pada akhirnya hanya melukai dirimu sendiri. Menyakiti hatimu sendiri.
Kamu tahu pasti seseorang yang sedang kamu lihat, selalu kamu pikirkan, dan yang sedang kamu perjuangkan menutup matanya untukmu. Ia bahkan tidak sadar kamu memperjuangkannya. Tapi kamu tetap berjalan pada peraduannya mati-matian
Kamu sudah lelah sayang. Ia tidak pernah sadar akan hal itu maka kamu yang harus sadar bahwa itu tidak ada gunanya lagi. Kamu tidak mungkin membiarkan hatimu terluka terus menerus hanya karenanya. Kamu hanya berjalan sendiri.
Jangan salahkan dia. Ia tidak pernah memintamu berjuang untuknya, tidak pernah memintamu untuk melihat ke arahnya, bahkan tidak pernah menyuruhmu untuk menaruh hati padanya. Kamu berjalan sendiri untuknya. Hatimu bertepuk tak berbalas.
Kamu tidak bisa apa-apa. Kamu hanya bisa menyampaikan pada angin segala keluh kesahmu tentangnya, atau melabuhkan rindu pada sang do’a, berharap ia mendengarnya. Namun nyatanya tidak.
Ia bukan satu-satunya kehidupan di alam semesta ini. Kamu tahu pasti itu. Kamu salah mengartikan hal yang ia tunjukkan, maka sadarlah bahwa ia sesungguhnya telah pergi dari hatimu dan mengetuk pintu hati orang lain. Kamu harus bahagia. Meski itu tidak harus dengannya.
Masih banyak cinta dan bahagia yang tersebar di muka bumi ini. Pergi saja darinya. Setidaknya kamu mengobati hatimu dulu, ia sudah terlalu banyak menderita karena koyakan harapanmu kepadanya yang bahkan tidak pernah ada yang sampai.
Masih ingin melanjutkan? Kupikir kamu harus berhenti. Kamu harus pergi. Karena jika sekeras apapun kamu berusaha, jika ia tidak pernah melihatmu sebagaimana kamu melihatnya, itu akan sia-sia.
Pergi saja darinya. Jika kamu tidak bisa benar-benar pergi, setidaknya simpan ia dalam do’a mu sendiri. Tarik keluar hidupmu darinya, jadilah dirimu sendiri yang tidak pernah menautkan kasih dan harapan padanya. Sulit melupakan tapi paksakan, daripada hatimu kembali terluka.
Pergi darinya. Jangan mengingat lagi tentang perlakuannya padamu yang kamu salah artikan. Pergilah. Biarkan dua dari kalian sama-sama pergi mencari kebahagiaannya. Karena masih banyak cinta yang bisa kamu petik, dan masih banyak pula cinta yang harus ia tebar pada kasihnya.
Kamu dan dia. Semua berhak bahagia. Kamu bahagia dengan caramu sendiri, ia bahagia juga dengan caranya sendiri. Jangan membuat hatimu terluka lagi. Biarkan semua berjalan. Karena memang begitu kodratnya, yang datang akan pergi hingga yang tersisa hanya kenangan.
Kamu sadar itu. Biarlah berjalan sebagaimana mestinya. Syukur-syukur jika suatu saat ia kembali lagi padamu dengan perasaannya dan kamu masih menyimpan rasa itu untuknya. Maka, selamat bahagia!❤️

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sektet; Harapan

Dari sajak yang telah terlukis Kusisipkan setumpuk arti yang berlapis Pada jantung yang mendegup lasak Selarik cita telah terbawa oleh ha...