Jumat, 20 Maret 2020

Sektet; Harapan

Dari sajak yang telah terlukis
Kusisipkan setumpuk arti yang berlapis
Pada jantung yang mendegup lasak
Selarik cita telah terbawa oleh harapan lanyak
Oleh bayang yang tak bisa tergapai
Terdapat ragam keluh kisah getis nan idiosi

Kala jurang tak lagi berujung
Lorong gelap nan kelam mulai dijunjung
Pesan pengingat yang dilupa
Sadarkan pelipur lara yang ingin mereda
Kala matahari lenggana menggelayut diatas
Angan pun ranyah beradu hingga sibuk melepas

Pada harap yang terombang-ambing
Selinapkan diri mengaduh dibimbing
Dari hati abadi yang sungguh terpecah belah
Tumbuh sekeping rasa percaya nan jelah
Ibarat angan telah terkambas
Menghadirkan wiyata yang merebas

Dari harapan yang hampir membisu
Inginkan bintang disana untuk pecahkan langit kelabu
Dari angan yang telah tertatih pada langit
Mengharap semesta semangat untuk sekedar bangkit
Dari asa yang merajut lara pada pesona cakrawala
Menikam suatu hambatan dipanggil candala

Sayup terdengar pesan dari embun yang tak pernah melepas pagi
Katanya semua harapan laksana kelip bintang abadi
Lalu sorak dari sang biru yang mencintai langit mengebu
Ia berseru bahwa harapan layak ditanam dalam kalbu
Sedang bumi dan langit sibuk bercengkerama
Menyuarakan bahwa asa yang dipercaya kelak akan bercahaya

Kala cakrawala terhenyak pada peraduannya
Mari saling menggenggam dengan rajutan asa
Bahkan jika sang langit terperangkap
Barangkali angan menjadi tempat dimana kaki menderap
Andai dunia begitu anindhita pada akhirnya
Kuharap harapanmu tercapai di jagat raya

Tangerang, 18 Januari 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sektet; Harapan

Dari sajak yang telah terlukis Kusisipkan setumpuk arti yang berlapis Pada jantung yang mendegup lasak Selarik cita telah terbawa oleh ha...