Malam

Malam menjelang penuh suara. Memadamkan sunyi yang telah berlabuh sejak senja mulai tertelan masa. Saat ini, ditemani rintik hujan yang berkecamuk bagai ingin menelan bumi, tanpa bulan dan bintang mendampingi;⁣

⁣⁣Aku sedang menemuimu. Dalam diam, dipoles sejumput kerinduan yang mungkin tak akan pernah terbalas lagi. ⁣⁣⁣

⁣⁣⁣Semua malam sama. Sama dinginnya, sama sunyinya, sama pekatnya dengan perasaan yang kembali hancur malam ini. ⁣⁣⁣
⁣⁣⁣Padahal kepergianmu terbilang sudah lama, tetapi rasanya mengingat sedikit demi sedikit rasa yang pernah terbagi antara kita dulu cukup sanggup membuat hatiku kembali hancur berkeping-keping.

Malam ini sama pekatnya dengan malam kemarin. Sejenis malam yang mengingatkanku akan belenggu rindu yang tak pernah berlabuh di dermagamu lagi. ⁣⁣⁣

⁣⁣⁣Malam ini sama dinginnya dengan malam kemarin. Saat-saat aku mengingatmu dan segala kehangatan yang pernah kamu alirkan untukku. Juga sejumput kebahagiaan, selarik cita, dan seulas cinta yang melengkapinya. Malam ini aku sadar, tak kan lagi aku dapatkan itu semua membuatku merinding. Hangatmu dulu ternyata malah menorehkan dingin dalam hati di kemudian hari. ⁣⁣⁣

⁣⁣⁣Malam ini sama pilunya dengan malam itu. Saat kamu pergi. Meninggalkanku, meninggalkan duniamu. Bahkan pilunya masih terasa sampai sekarang. ⁣⁣⁣

⁣⁣⁣“Aku pergi menuju dunia baru. Menuju langit penuh harapan, dan menuju pulau bintang pemenuh permintaan. Maaf, kali ini aku tidak bisa pergi sebentar. Karena pergiku kali ini mungkin akan abadi.” Ucapmu dengan jahatnya waktu itu.⁣⁣⁣

⁣⁣⁣Tapi aku harus bisa mengerti meski setiap hari malamnya selalu mengingatkanku akan bayang dirimu. ⁣⁣⁣

⁣⁣⁣Malam ini sama seperti malam kemarin. Selalu kupeluk dalam asa agar kamu tahu, bahwa aku selalu menempatkanmu di tempat spesial dalam hatiku. Malam ini juga, kutitipkan kembali sejumput rindu pada angin malam. Kuharap ia membawanya ke pulau bintang yang kamu bilang.⁣⁣⁣

⁣⁣⁣Semoga kamu bahagia disana. Jangan lupa sampaikan terimakasihku pada angin, jika rinduku untukmu tersampaikan.⁣⁣